EN
Standar adaptor daya yang ditetapkan oleh International Electrotechnical Commission (IEC) dan European Norm (EN) memiliki perbedaan utama dalam cakupan, penerapan regional, dan penegakan regulasi. Berikut ’penjelasannya:
1. Cakupan & Asal
IEC (International Electrotechnical Commission)
- Standar global untuk teknologi listrik, termasuk adaptor Daya .
- Berfokus pada keselamatan, kinerja, dan interoperabilitas (contoh, IEC 62368-1 untuk keselamatan, IEC 62680 untuk pengiriman daya USB).
- Menyediakan dasar untuk standar nasional/regional.
EN (European Norm)
- Standar regional yang diadopsi oleh CENELEC (European Committee for Electrotechnical Standardisasi).
- Sering kali mencerminkan standar IEC tetapi menambahkan persyaratan khusus Uni Eropa (misalnya, EN 62368-1 = IEC 62368-1 + amandemen UE).
- Memastikan kepatuhan terhadap direktif UE (misalnya, Low Voltage Directive (LVD), EMC Directive).
2. Regional vs Berlaku Secara Global
IEC: G standar global dengan penekanan pada standardisasi internasional. P dirancang untuk memastikan kinerja perangkat elektronik secara konsisten di seluruh dunia, memfasilitasi perdagangan internasional. Contohnya, standar IEC 62368 adalah standar keselamatan internasional untuk produk elektronik dan listrik, berlaku untuk adaptor daya di berbagai negara.
EN: Dikembangkan oleh Komite Eropa untuk Standardisasi (CEN), mereka terutama berfokus pada negara-negara Eropa. Standar-standar ini selaras dengan regulasi dan direktif Uni Eropa. Jika suatu adaptor daya akan dijual di Kawasan Ekonomi Eropa, maka harus mematuhi standar EN yang relevan.
3. Perbedaan Utama dalam Persyaratan
IEC: Dibuat melalui kesepakatan konsensus para ahli internasional, standar ini diadopsi secara sukarela oleh para produsen. Di sebagian besar negara, tidak ada kewajiban hukum untuk mematuhi standar IEC. Namun, banyak negara yang menjadikan standar hukum nasional mereka berdasarkan standar IEC, sehingga kepatuhan terhadap standar ini membantu membuka akses ke pasar global.
EN: Diwajibkan oleh perundang-undangan Uni Eropa, setelah suatu standar EN diratifikasi, maka standar tersebut menjadi standar nasional di semua negara anggota UE. Kepatuhan terhadapnya merupakan hal yang esensial untuk akses pasar di dalam Uni Eropa. Di dalam negara-negara UE, standar EN yang relevan menggantikan setiap standar yang bertentangan, termasuk standar IEC. Sebagian besar standar EN berasal dari standar IEC, sehingga secara teknis seringkali mirip.
Aspek |
Standar IEC |
Standar EN |
Kekuatan Hukum |
Sukarela (kecuali diadopsi) |
Wajib di Uni Eropa |
Tegangan/Frekuensi |
Umum (100-240V,50/60Hz) |
Khusus untuk UE (230V,50Hz) |
Jenis Colokan |
Mencakup format global (misalnya, IEC60320) |
Hanya Steker EU (misalnya, EN50075 untuk steker Euro) |
Pengujian EMC |
Pedoman umum (IEC 61000) |
Batas EMC Uni Eropa yang Lebih Ketat (EN 55032, EN 61000) |
Tanda keselamatan |
Diakui oleh Skema CB (IECEE) |
Membutuhkan Penandaan CE (deklarasi mandiri atau lembaga notifikasi). |
4. Kepatuhan & Sertifikasi
Kepatuhan IEC : Sering diverifikasi melalui Skema CB (pengakuan timbal balik di lebih dari 50 negara).
Kepatuhan EN : Memerlukan penandaan CE, yang melibatkan:
- Pengujian berdasarkan standar EN yang telah diselaraskan.
- Dokumentasi teknis sesuai dengan direktif UE.
- Deklarasi Kepatuhan UE (DoC).
5. Pembaruan & Harmonisasi
- Standar EN sering selaras dengan IEC tetapi mungkin tertinggal 1–2 tahun (misalnya, IEC 62368-1:2018→EN 62368-1:2020).
- Beberapa standar EN mencakup "deviasi nasional" (misalnya, Inggris masih mengacu BS EN pasca-Brexit).
Kesimpulan
- Gunakan standar IEC jika merancang untuk pasar global (menjadi dasar di AS, Jepang, dll.).
- Ikuti standar EN jika menjual di Eropa (wajib secara hukum untuk kepatuhan CE).
- Banyak produsen melakukan pengujian sesuai IEC dan EN untuk memastikan akses ke pasar global.
